Jumat, 03 Agustus 2018

7 Destinasi Amazing di Provinsi Kalimantan Tengah, Indonesia




1. Taman Nasional Tanjung Puting


Taman Nasional Tanjung Puting adalah sebuah taman nasional yang terletak di semenanjung barat daya provinsi Kalimantan Tengah.
Tanjung Puting pada awalnya merupakan cagar alam dan suaka margasatwa yang ditetapkan oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1937. Selanjutnya berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 687/Kpts-II/1996 tanggal 25 Oktober 1996, Tanjung Puting ditunjuk sebagai Taman Nasional dengan luas seluruhnya 415.040 ha.


Secara geografis taman nasional ini terletak antara 2°35′-3°20′ LS dan 111°50′-112°15′ BT meliputi wilayah Kecamatan Kumai di Kotawaringin Barat dan kecamatan-kecamatan Hanau serta Seruyan Hilir di Kabupaten Seruyan.
Taman Nasional Tanjung Puting dikelola oleh Balai Taman Nasional Tanjung Puting, salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan. Terdapat berbagai macam objek menarik yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Tanjung Puting, antara lain :
Tanjung Harapan , yang merupakan stasiun pertama dalam proses kunjungan orangutan, lokasi ini berada dihutan skunder dan hutan rawa yang dilengkapi dengan wisma tamu, pusat informasi dan jalan trail.


Di Tanjung Harapan Terdapat :
– Pemberian Makan Orangutan
– Demplot Tanaman Anggrek
– Demlot Tanaman Obat
– Jalur Trakking ( Tj. Harapan – Pesalat – Pondok Tanggui )
– Information Center

Tiket Masuk    : Rp. 2.500 (Lokal), Mancanegara Rp.20.000
Alamat             : Waringin Barat, Tlk. Pulai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.


2. Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya


Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya merupakan Kawasan konservasi yang menjadi taman nasional yang terletak di jantung Pulau Kalimantan, tepatnya di perbatasan antara provinsi Kalimantan Barat dengan Kalimantan Tengah. Kawasan ini memiliki peranan penting dalam Fungsi hidrologis sebagai catchment area bagi Daerah Aliran Sungai Melawi di Kalimantan Barat dan Daerah Aliran Sungai Katingan di Kalimantan Tengah.



Kawasan hutan Bukit Baka-Bukit Raya Merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan hujan tropika pengunungan yang mendominasi puncak-puncak Pegunungan Schwaner. Bukit Baka-Bukit Raya merupakan gabungan Cagar Alam Bukit Baka di Kalimantan Barat dan Cagar Alam Bukit Raya di Kalimantan Tengah. Penetapan Kawasan Taman Nasional Bukit Baka-Bukit Raya melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 281/Kpts- II/1992, tanggal 26 februari1992 seluas 181.090 Ha.
Bukit Baka. Pendakian, menyelusuri sungai dan pengamatan satwa/tumbuhan. Bukit ini mempunyai ketinggian 1.620 meter dpl, dan sering ditutupi kabut dengan suhu udara antara 15° – 20°C. Puncak Bukit Baka dapat ditempuh sekitar tujuh jam perjalanan dari Dusun Nanga Juoi Kecamatan Manukung.
Bukit Raya. Pendakian, menyelusuri sungai dan pengamatan satwa/tumbuhan, wisata budaya. Ketinggian Bukit Raya sekitar 2.278 meter dpl, suhu udara antara 7° – 10°C. Lama pendakian dari Nanga Jelun-dung, dusun Rumokoy, Mihipit, Hulu Labang, Birang Merabai sampai ke puncak bukit sekitar 3-4 hari.


Sungai Senamang, Sepan Apui dan Sungai Ella. Arung jeram, sumber air panas, padang pengembalaan rusa, pengamatan satwa dan air terjun. Cara pencapaian lokasi :
Cara pencapaian lokasi: Pontianak-Sintang-Nanga Pinoh (mobil), 460 km selama sembilan jam dan dilanjutkan ke Nanga Nuak dengan speedboat selama 2,5 jam. Dari Nanga Nuak ke lokasi taman nasional selama dua jam dengan mobil. Atau dari Palangkaraya-Kasongan menggunakan mobil selama 1,5 jam, dilanjutkan menggunakan speedboat selama tiga jam menuju Tumbang Samba, dan ke Tumbang Hiran selama tiga jam dan ke Tumbang Senamang dan Kutuk Sepanggi selama dua dan empat jam.

Tiket Masuk : Gratis
Alamat          :Terletak diperbatasan Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.


3. Arboretum Nyaru Menteng


adalah sebuah kawasan hutan yang di dalamnya terdapat banyak species flora dan fauna, yang menjadi objek wisata menarik di kota tersebut. Di lokasi ini banyak terdapat koleksi kehutanan dengan berbagai jenis seperti tanaman geronggang, meranti, cemara, dan tampan ,terdapat juga proyek reintroduksi sekitar 200 ekor orangutan.
Arboretum Nyaru Menteng merupakan sebuah kawasan pelestarian plasma nuftah ekosistem hutan rawa yang di golongkan ke tipe hutan tropik dataran rendah, dengan mayoritas struktur tanah berawa dan bergambut. Di kawasan seluas 65 hektar lebih inilah yang saat ini menjadi pusat penangkaran Orangutan dan hewan-hewan lainnya. Ada beberapa tempat penangkaran hewan di Kalimantan diantaranya adalah BOS (Borneo Orangutan Survival) di Kabupaten Kutai Kertanegara Kalimantan Timur, dan Arboretum Nyaru Menteng adalah salah satu penangkaran (BOS) yang terletak di wilayah Kalimantan Tengah. Awal berdirinya Arboretum Nyaru Menteng dimulai sejak tahun 1988 oleh Departemen Kehutanan Kantor Regional Kalimantan Tengah. 


Kemudian pada proses selanjutnya kawasan Nyaru Menteng telah diusulkan kepada Menteri Kehutanan untuk dijadikan Taman Hutan Raya (Tahura) Seluas 150 Ha oleh Gubernur Propinsi Kalimantan Tengah. ada awalnya tempat ini digunakan untuk “Nyaru menteng Orangutan Project” yaitu sebuah kegiatan untuk menyelamatkan Orangutan beserta primata dan hewan lainnya yang dilindungi. Nyaru menteng Orangutan Project dipimpin oleh Lone Droscher. 


Hingga saat ini tercatat lebih dari 150 orang terlibat dalam Nyaru menteng Orangutan Project seperti Dokter Hewan, Baby Sister, Teknisi dan lain-lain. 

Harga Tiket : Gratis
Alamat        : Komplek Arboretum Nyaru Menteng, Jl. Tjilik Riwut Km 28,, Tumbang Tahai, Bukit Batu, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah 73111.


4. Danau Tahai


Danau Tahai terletak di Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kotamadya Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah. Danau ini terletak kurang lebih 30 km dari Kota Palangkaraya menuju ke daerah Sampit. Kata Tahai sendiri berasal dari bahasa Dayak yang berarti danau.
Berdasarkan cerita yang berkembang di masyarakat sekitar ada 2 versi yang berkembang mengenai asal-muasalnya danau ini. Versi pertama menyatakan bahwa Danau Tahai ini terbentuk karena akumulasi genangan air di lokasi penambangan pasir. Sedangkan versi kedua adalah karena adanya perubahan aliran Sungai Kahayan, sehingga mengakibatkan genangan air yang tidak mengikuti aliran sungai tersebut. Namun, dari kedua versi tersebut sampai saat ini belum ada data resmi mengenai terbentuknya Danau Tahai ini.


Memang di daerah Kalimantan banyak sekali terdapat danau. Namun kebanyakan masyarakat lebih memilih Danau Tahai sebagai salah satu tujuan wisatanya. Hal ini dikarenakan di danau ini memiliki beberapa keistimewaan tersendiri daripada danau-danau lainnya di daerah Kalimantan. Keistimewaan tersebut adalah danau ini memiliki warna air yang berbeda yakni berwarna merah. Berdasarkan hasil penelitian, warna merah tersebut terbentuk karena airnya berasal dari air tanah gambut dan akar-akar pohon di lahan gambut tersebut. Keistimewaan lainnya adalah pemandangan di sekitar danau yang sangat memukau karena para wisatawan dapat menyaksikan pemandangan yang unik, yakni pemandangan rumah-rumah terapung yang oleh masyarakat sekitar disebut dengan rumah lanting. Di kawasan objek wisata Danau Tahai ini terdapat jembatan kayu yang mengelilingi kawasan danau dan juga menghubunggkan danau ke kawasan hutan, sehingga para wisatawan dapat berjalan-jalan ke tengah danau sambil menikmati pemandangan alam yang sangat mempesona. Bagi para wisatawan yang memiliki hobi berpetualang, bisa menyusuri kawasan hutan di dekat danau dengan trekking yang lumayan menantang karena di samping kanan dan kiri banyak ditumbuhi pohon-pohon yang masih alami dan terjaga kelestariannya. Namun para pengunjung tidak perlu khawatir karena di dalam hutan tersebut telah dibuat trek dari kayu yang dapat dilalui oleh para wisatawan.


Tiket Masuk : Gratis (terdapat penginapan Start Rp. 75.000 s/d Rp. 200.00)
Alamat : Desa Tahai, Kelurahan Tumbang Tahai, Kecamatan Bukit Batu, Kotamadya Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah.


5. Kota Air Muara Teweh

Sebagai kota air, Muara Teweh menyuguhkan pemandangan Wisata Alam yang unik berupa rumah apung yang cukup banyak, berderet di sepanjang tepian Sungai Barito sekaligus menyuguhkan panorama sungai Barido. 
Kota Air Muara Teweh ,merupakan Ibu Kota Kabupaten Barito Utara yang mayoritas penduduknya berasal dari suku Dayak Bakumpai, subetnis Dayak di Barito yang memeluk agama Islam. Kota kecil yang dikelilingi hutan dan bentuknya memanjang mengikuti aliran sungai ini merupakan satu-satunya kota ramai di daerah pedalaman Sungai Barito, yang membelah Pulau Kalimantan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, hingga Kabupaten Murung raya, Kalimantan Tengah.


Sebagai kota air, Muara Teweh menyuguhkan pemandangan yang unik. Di kota kecil ini, terdapat rumah apung yang cukup banyak, berderet di sepanjang tepian Sungai Barito. Jenis rumah semacam ini dapat dianggap sebagai kearifan lokal dalam menghadapi bahaya banjir. Karena banjir di Muara Teweh pada umumnya berupa genangan, bukan air bah, jadi setinggi apapun banjir yang terjadi tidak akan menenggelamkan rumah-rumah tersebut. Di sepanjang aliran sungai, pengunjung juga akan menjumpai pemandangan alam yang menawan. 


Menyaksikan lebat dan hijaunya hutan Kalimantan serta mendengarkan nyanyian khas hewan-hewan yang hidup di dalamnya merupakan pengalaman berharga yang mungkin tidak akan dialami di tempat-tempat lain. Dengan menggunakan jasa ojek speed boat, pengunjung dapat menikmati sepuasnya keindahan pemandangan alam di sepanjang aliran Sungai Barito tersebut. Pengunjung tidak perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan, sebab tidak ada harga resmi untuk alat transportasi ini, sehingga pengunjung dapat menawarnya. Pada umumnya, besar-kecilnya biaya yang dikeluarkan tergantung pada jarak tempuh yang dikehendaki oleh pengunjung.

Tiket Masuk  : Gratis

Alamat           : Kel. Melayu Kec. Teweh Tengah Kota Muarateweh Kalimantan Tengah.



6. Pantai Ujung Pandaran

Pulau Borneo alias Kalimantan memang punya pesona yang dapat menarik perhatian wisatawan dalam negeri maupun mancanegara. Selain ditumbuhi hutan-hutan tropis yang subur, Kalimantan ternyata juga memiliki berbagai pantai yang cukup layak untuk dikunjungi. Bagi Anda yang berada di Kalimantan Tengah, cobalah untuk berkunjung ke Pantai Ujung Pandaran yang terletak di Desa Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.


Lokasi Pantai Ujung Pandaran berjarak sekitar 80 km dari selatan pusat Kota Sampit. Untuk menuju ke pantai landai yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa ini, Anda dapat berangkat dari Kota Sampit atau Palangkaraya dengan naik kendaraan. Jika berangkat dari Kota Sampit, Anda dapat menempuh perjalanan sekitar 3 jam berkendara. Jangan khawatir soal akses jalannya, sebab untuk menuju ke Pantai Ujung Pandaran jalan yang tersedia cukup bagus meskipun ada beberapa jalanan yang masih terjal untuk dilalui.
Namun bila Anda berangkat dari Kota Palangkaraya, Anda dapat naik kendaraan pribadi atau naik angkutan umum dengan naik bus jurusan Palangkaraya-Sampit dari Terminal Palangkaraya. Setelah sampai di Sampit, Anda dapat melanjutkan naik bus yang mengantarkan ke Teluk Sampit, tepatnya lokasi Pantai Ujung Pandaran.



Saat tiba di Pantai Ujung Pandaran, Anda bakal dibuat terpesona menyaksikan hamparan pasir putih yang halus serta deburan ombak yang seakan membuat Anda terlupa sejenak dengan hiruk pikuk di kota. Menurut sebagian besar pengunjung yang pernah pelesir ke Pantai Ujung Pandaran, pantai satu ini memiliki pemandangan matahari terbenam alias sunset yang menakjubkan. Oleh sebab itu saat Anda berada di sana, sempatkanlah untuk tinggal hingga sore menjelang malam supaya Anda tak melewatkan pemandangan sunset yang menakjubkan di Pantai Ujung Pandaran.

Tiket Masuk     : Rp. 2.000
Alamat        : Desa Ujung Pandaran Kecamatan Teluk Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Provinsi Kalimantan Tengah. 


7. Rumah Adat Betang 

Rumah betang adalah rumah adat khas Kalimantan yang terdapat diberbagai penjuru Kalimantan dan dihuni oleh masyarakat Dayak terutama di daerah hulu sungai yang biasanya menjadi pusat permukiman suku Dayak.
Ciri-ciri Rumah Betang yaitu yaitu bentuk panggung dan memanjang. Panjangnya bisa mencapai 30-150 meter serta lebarnya dapat mencapai sekitar 10-30 meter, memiliki tiang yang tingginya sekitar 3-5 meter. Setiap Rumah Betang dihuni oleh 100-150 jiwa, Betang dapat dikatakan sebagai rumah suku, karena selain di dalamnya terdapat satu keluarga besar yang menjadi penghuninya dan dipimpin pula oleh seorang [Pambakas Lewu].


Pada suku Dayak tertentu, pembuatan rumah Betang haruslah memenuhi beberapa persyaratan berikut di antaranya pada hulunya haruslah searah dengan matahari terbit dan sebelah hilirnya ke arah matahari terbenam. Hal ini dianggap sebagai simbol dari kerja keras untuk bertahan hidup mulai dari matahari terbit hingga terbenam.Semua suku Dayak, terkecuali suku Dayak Punan yang hidup mengembara, pada mulanya berdiam dalam kebersamaan hidup secara komunal di rumah betang/rumah panjang, yang lazim disebut Lou, Lamin, Betang, dan Lewu Hante.
Rumah betang selain sebagai tempat kediaman juga merupakan pusat segala kegiatan tradisional warga masyarakat. Apabila diamati secara lebih saksama, kegiatan di rumah panjang menyerupai suatu proses pendidikan tradisional yang bersifat non-formal. Rumah betang menjadi tempat dan sekaligus menjadi sarana yang efektif bagi masyarakat Dayak untuk membina keakraban satu sama lain.


Di tempat inilah mereka mulai berbincang-bincang untuk saling bertukar pikiran mengenai berbagai pengalaman, pengetahuan dan keterampilan satu sama lain. Hal seperti itu bukanlah sesuatu yang sukar untuk dilakukan, meskipun pada malam hari atau bahkan pada saat cuaca buruk sekalipun, sebab mereka berada di bawah satu atap. Demikianlah pengalaman, pengetahuan dan keterampilan diwariskan secara lisan kepada generasi penerus. Dalam suasana kehidupan rumah panjang, setiap warga selalu dengan sukarela dan terbuka terhadap warga lainnya dalam memberikan petunjuk dan bimbingan dalam mengerjakan sesuatu. Kesempatan seperti itu juga terbuka bagi kelompok dari luar rumah panjang.

Tiket Masuk : Gratis
Alamat          : Terdapat di berbagai wilayah Kalimantan Tengah yang penduduknya berasal dari                                  suku Dayak.


Nah itu tadi adalah  7 Wisata Tersembunyi di Kalimantan Tengah, Cocok Untuk Traveller Jaman Now, tetap jelajah Indonesia dan jaga lah kearifan lokal. semoga informasi tersebut dapat bermanfaat bagi sahabat Mistertraveller. jangan lupa FOLLOW ya agar bisa mengikuti informasi terbarunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar